Sabtu, 15 Maret 2014

Mantanku : BMW 520i E34 Tahun 1996

Mungkin anda tidak asing dengan mahluk yang satu ini, saya ingin sedikit bercerita  tentang "mantan" saya, sekalian bernostalgia akan kenangan kenangan indah bersamanya, maklum sekarang ia telah berpindah ke lain majikan.

Hehe...ia bernama BMW 520i E34 1991cc Vanos 6 silinder, bertenaga 150HP/190Nm, akte kelahirannya tahun 1996 dan bertransmisi manual. Saya sempat menikmatinya kurang lebih hampir 2 tahun. Kebetulan saya membeli mobil ini dari tangan seorang yang memang benar benar penggemar BMW dan sekaligus tukang ngoprek mesin mobil eropa, jadi kondisinya alhamdulillah sangat prima buat mobil yang sudah cukup uzur. Tidak ada masalah yang berarti pada saat saya memakainya, paling paling sempat ada trouble di fan elektrik saja.

Mobil ini saya pakai untuk kegiatan harian, bolak balik cibubur ke dalam kota, dalam kondisi macet di tol juga temperaturnya tidak pernah beranjak ke redline, sekalipun suhu udara sedang panas panasnya. Akselerasinya juga mantab, napasnya panjang, jika jalan tol agak lengang sering saya pacu mobil ini hingga tachometer menyentuh redline. Mobil ini pernah saya pacu hingga 170km/jam, itupun gas belum sampai pol, dan suspensi walau agak rigid tapi cukuplah menjaga stabilitasnya. Pernah saya ukur akselerasi 0-100km/jam masih di kisaran 12,72 detik.

Urusan interior sederhanan dan sporty khas BMW, aslinya mobil ini jok dan trim pintu masih memakai bahan fabric, tapi karena sudah banyak yang robek dan kotor akhirnya saya ganti dengan kulit asli. 

Untuk mendapatkan driving position yang pas tidak sulit, mungkin karena desain jok sudah cukup ergonomis menopang tubuh dan letak dashboard yang tidak terlalu tinggi.

Soal pengendalian juga cukup mantab, E34 ini walau bertubuh agak bongsor tapi memiliki handling yang baik, dengan kata lain ditekuk kemana aja bodinya masih cukup stabil, tidak terjadi gerakan liar yang berlebihan. Cuma memang keluhan saya pada saat macet saja karen pijakan kopling yang keras, lumayan membuat saya harus sering mampir ke refleksi kaki.

Masalah ruang belakang juga memiliki legroom yang cukup, serta terdapat kisi kisi AC, jadi pendinginan kabin merata sampai belakang. Untuk menampung 3 orang dewasa juga gak sempit sempit amat, asalnya jangan ada yang oversize saja.

Overall E34 ini layak anda miliki karena memang mesin M50 nya sangat bandel, mudah perawatan dan berdasarkan pengalaman saya terjebak macet parah dan ampun ampun di jalan tol dan ibukota, konsumsi BBM masih tembus di angka 1:8, lumayan kan buat mobil 2000cc dan sudah tua pula.

Cuma memang untuk mendapatkan unit yang sehat dan original rada rada susah, butuh kesabaran dan memang disitulah seninya berburu mobil jadul. Dalam keadaan baik E34 ini dapat anda tebus di kisaran Rp 40jt - Rp 60jt, cuma kalau boleh saya rekomendasikan carilah E34 yang sudah bermesin M50 jangan yang M20, walaupun M20 masih 4 silinder tapi banyak yang mengatakan perawatannya lebih mudah M50.

Selamat berburu . . .

Jumat, 14 Maret 2014

Tata Vista

Buat yang suka nonton film India, tak ada salahnya baca postingan saya yang satu ini mungkin selain nonton filmnya ada baiknya juga anda memiliki mobil karya India. Tapi buat yang tidak suka film India boleh juga kok menimbang nimbang buat memilikinya. Ah sudahlah, semua diatas tadi cuma suara hati saya saja, yang penting kenyataannya pabrikan India ini sudah mendarat di tanah air yang tercinta semenjak tahun 2013, cuma baru sekarang saya mencoba menceritakannya kepada anda (hehe...telat.com).

Pertama tama lewat ATPMnya yang bernama Tata Motors Indonesia (TMI) mulai melakukan penetrasinya di pasar Indonesia dengan menghadirkan tiga produk baru sekaligus. Salah satunya, Tata Vista yang diharap-harap bisa berbuat banyak di segmen citycar atau hatchback.

Kalau diperhatikan modelnya cukup lumayan, tampak depan agak seperti Mercy A Class, cuma logo Tata kok kayak logo mobil Timor, tapi saya yakin memang sudah dari sananya begitu jadi kita hormati saja.

Mari kita masuk kedalam, interior memang ada ciri khas tersendiri, dashboard center fascia two tone, sedikit seperti Vios, tapi fitur-fiturnya cukup lengkap sebut saja ; audio double-din, dual airbags, juga rem ABS dan EBD, serta ruang bagasi seluas 232 liter, lebih dari cukup untuk sebuah hatchback asal India ini.

Posisi duduk dan kualitas busa kursinya juga oke, tidak terlalu empuk juga tidak terlalu keras. Visibilitas pandangan keluar pun cukup leluasa. Hanya saja, posisi stir sedikit bikin bingung, karena meski bisa dinaik-turunkan, agak susah menemukan posisi yang pas. Stirnya seperti terlalu dekat dengan dada pengemudi. 

Sekarang kita putar kontaknya, suara mesin safire 1400cc alunannya terdengar sampai kabin, dan semakin jelas derumannya pada saat dilakukan akselerasi, menurut saya  cukup menganggu perjalanan dan menjadi PR utama bagi TMI untuk mereduksinya.

Namun, urusan tenaga, mesin yang bisa menghasilkan power 90 dk dan torsi 116 Nm terbilang yahud. Dengan transmisi manual 5 speed, injakan pedal kopling yang enteng, membuat mobil ini praktis untuk melakukan stop and go di kemacetan. Akselarasinya cukup responsif, dan tenaga terus mengisi pada tiap-tiap perpindahan gigiya. 

Soal handling dan redaman suspensi mobil seharga Rp 129.9juta ini juga cukup baik, melewati jalan bumpy dan berlubang, serta polisi tidur yang kerap ditemui, tidak masalah. Sistem suspensinya dapat meredam setiap guncangan dengan baik. Sejurus dengan handlingnya yang juga ternyata asik diajak bermanuver. Cukup gesit dan presisi, serta stabil di kecepatan tinggi. 

Melihat harganya sepertinya Tata Vista ini harus berhadapan dengan pesaing pesaing beratnya yang sudah menunggunya seperti :  KIA Rio, Hyundai Grand Avega, bahkan Suzuki Swift, yang semuanya menggunakan mesin berkapasitas 1.4 liter, namun Tata Vista bisa dijadikan pilihan untuk yang punya budget pas-pasan.

Bagaimana dengan anda? Apakah anda siap ber "kuch kuch hota hai" ?

Ford EcoSport The Small SUV

Agaknya kehadiran Ford EcoSport di tanah air, memaksa Ford Motor Indonesia (FMI) untuk menghentikan pemasaran Ford Escape, entah itu suatu keharusan atau memang strategi FMI, yang pasti Escape memang sekarang ini kalah bersaing dengan para rivalnya, sebut saja; CRV dan X-Trail, dan kita lihat di jalanpun sangat jarang unitnya berseliweran.

Kalau dibandingkan dengan Escape jelas EcoSport memiliki segmen yang berbeda. Escape mengusung mesin 2261cc DOHC 4 silinder dengan power 157HP/207Nm, sedangkan mesin EcoSport 1500cc TI-VCT Global 4 silinder dengan power 110HP/142Nm, jelas tenaganya kalah telak dibandingkan Escape dan memiliki kelas yang berbeda. Mesin yang diusung sama dengan Ford Fiesta 1500cc yang baru saja meluncur, dan menurut saya Ecosport mirip dengan Fiesta hanya saja dalam bentuk SUV. Sepertinya FMI melihat pasar SUV 1500cc lebih potensial di tanah air, dan memang kenyataannya daftar indennya sudah cukup banyak semenjak belum resmi di launching, wow.....

EcoSport diniagakan oleh FMI dengan banderol mulai dari Rp 195.400.000 - Rp 232.400.000 yang berarti SUV mungil ini akan bersaing face to face dengan Rush dan Terios. Banderol yang ditawarkan menurut saya cukup kompetitif, walaupun  tidak mengikat.

FMI mengatakan bahwa  EcoSport merupakan sebuah alternatif aspirasional untuk mobil kompak, ruang mobil yang cukup luas untuk menampung 5 orang dewasa dan perlengkapannya. Perpaduan fleksibilitas dan konektivitas cerdas SUV yang cerdas ini akan menarik target konsumen dengan gaya hidup urban yang tidak hanya menjalani hidup sepenuhnya, tetapi juga suka menjelajahi dunia sebebasnya (hehehe...mantabs ya bahasa marketingnya....)

Paling tidak semenjak Rush dan Terios hadir tahun 2007 lalu, sekarang mereka berdua tidak melenggang sendirian di jalan dan harus berbagi sedikit kue dalam penjualannya, mungkin saja konsumen sudah mulai jenuh dengan model lama Rush dan Terios jadi butuh tampilan penyegaran  New Small SUV 1500cc yang lebih futuristik dan inovatif, ngomong ngomong saya juga suka . . . .

Sabtu, 08 Maret 2014

Berkencan Dengan Mobilio

Setelah saya cuap cuap mempresentasikan mobilio pada postingan sebelumnya, sekarang waktunya untuk mengencani "si cantik" sejauh mana ia bisa memuaskan saya (maaf...maksudnya yang berminat meminangnya). Langsung saja Tipe E AT Prestige yang dijadikan sasaran, karena menurut sumber katanya tipe ini yang paling laris di pasaran. 

Honda Prospect Motor (HPM) mengklaim "banyak kelebihan dan banyak keunggulan" ketimbang kompetitornya. Oke lah saya terima tagline tersebut, wajar saja kalau produsen  mengembor gemborkan segala nilai plus tentang produknya, tapi apa iya? he he he....sori ya HPM just kidding ....

Mari kita masuk kedalamnya, rasanya memang Brio banget, cuma driving position lebih tinggi khas MPV, head room dan leg room cukup lega, walaupun cukup lega tapi bukan berarti low MPV ini seperti ketinggian atapnya, namanya juga Honda tetap memperhatikan stabilitas guna menghindari terpaan angin saat dilewati oleh kendaraan yang lebih besar, cuma ground clearance cukup tinggi 189 mm, Insya Allah aman jika menerjang genangan air.

Waktunya kunci kontak diputar, suara mesin halus minim getaran khas Freed, City dan Jazz terdengar. Tuas transmisi langsung diposisikan ke D, mobil berjalan dengan perpindahan gigi CVT yang halus tanpa hentakan, tenaga mesin cukup responsif pada saat gas ditekan lebih dalam. Begitu pula pada saat menemui rute menanjak, untuk mendapatkan putaran mesin yang lebih tinggi tinggal dipindahkan saja tuasnya dari D ke S, otomatis putaran mesin terangkat hingga 1000rpm, karakternya mirip dengan Freed.

Kalau soal pengendalian dan kelincahan sudah pasti Mobilio unggul ketimbang rival rivalnya, suspensinya memang agak rigid dibandingkan Avanza, Xenia bahkan Ertiga, tapi itu membuatnya menjadi lincah dan stabil sehingga menambah kesan sporty buat sebuah low MPV.

Tak ada gading yang tak retak, bukan berarti Mobilio ini tanpa kekurangan, setidaknya menurut saya terdapat sedikit gangguan yaitu suara gesekan ban pada kecepatan diatas 60km/jam dan satu lagi, kayaknya jok agak keras.

Tak apalah toh banyak sekali kelebihan yang telah diberikan, paling tidak jika saya atau anda memilih Mobilio sebagai mobil keluarga paling tidak Keluarga Kita dapat merasakan sensasi sporty ketimbang Keluarga Lain yang masih memiliki low MPV bersuspensi lembut, iya gak ?

Jumat, 07 Maret 2014

Pajero Sport Bensin Resmi Mengaspal


Yang ditunggu oleh penikmat SUV Bensin pun akhirnya resmi meluncur hari ini 7 Maret 2014 bertempat di Plaza Senayan. Dengan mengusung tagline "The All Round Family SUV," kendaraan sport pabrikan Jepang tersebut menggendong mesin bensin V6 MIVEC, 3.0 liter SOHC MIVEC (Mitsubishi Innovative Valve timing Electonic Control), menghasilkan output 219HP/291Nm, meminimalkan konsumsi bahan bakar pada putaran mesin rendah, sekaligus meningkatkan aliran udara pada putaran mesin tinggi.

Mitsubishi Pajero Sport bensin memiliki panoramic roof, tuas paddle shift, foglamp, MID, monitor 2DIN yang dilengkapi oleh navigasi, dan kamera parkir.

Tampang masih mirip dengan Pajero Sport Diesel, tapi KTB memberikan beberapa detail pembeda. Contohnya emblem V6 MIVEC di kedua sisi bodi, emblem V6 3.0 di bodi belakang, side mirror serta door handle sewarna bodi, dan pelek baru.

Untuk warna tersedia pilihan white pearl, titanium grey, black mica, medium red, quatz brown metalic, dan deep blue mica.

KTB mematok banderol Rp 481 juta, sayangnya harga tersebut masih berdasarkan BBN 2013. Tentunya akan ada penyesuaian ketika BBN 2014 yang diperkirakan ada kenaikan 5 persen.

Iya semoga saja harganya masih kompetitif, mengingat SUV Bensin di tanah air pasarnya kurang bergairah, khususnya merek merek yang memberikan 2 opsi untuk variannya (Diesel dan Bensin) seperti Captiva, Santa Fe, Sorento, bahkan Fortuner, kita bisa lihat unitnya yang berseliweran di jalan suaranya "kletek kletek". Alasannya kenapa konsumen lebih memilih Diesel tak lain karena irit BBM dan unggul dalam Torsi sekalipun mesin Diesel berteknologi common rail sekarang ini wajib menenggak Solar mahal sekelas Pertamina Dex. Jadi saya sedikit khawatir saja . . . .

SUV Bertorsi Dahsyat Dari Hyundai

Wow keren....itu adalah ucapan saya pada pandangan pertama, pada saat menatap New Santa Fe. Memang agak mirip New CRV, tapi lebih gagah dan mewah, jujur kalau disuruh pilih, saya lebih suka Santa Fe, walaupun banyak pandangan miring tentang depresiasi harga jualnya. 

Dalam postingan ini saya akan mengupas varian diesel (versi bensin menyusul yaaa...) yang kata orang orang sangat dahsyat tenaganya. Kapasitas mesinnya hanya 2199cc 4 silinder, tapi karena mendapatkan suntikan dari Turbo Variabelnya maka output yang keluar adalah 197HP/445Nm.Lebih dari cukup untuk melesatkan SUV ini dari 0-100km/jam hanya dalam 9,4 detik. Sebenarnya mesin diesel ultra moderen ini sebelumnya sudah dipakai pada Hyundai H1 dan terbukti mampu menghela bodi gambot H1 seperti layaknya sebuah Mini MPV. Soal pengendalian cukup lincah, khas sebuah SUV, mampu meredam goncangan jalan dengan baik dan terasa nyaman, serta nik­mat saat manuver cepat dan lincah ketika pindah jalur, tak ada kesan sebuah mobil besar.

Desainer di Korea sana menyebutnya gaya de­sain Fluidic Sculpture. Tekukan garisnya futu­ristik. Seperti terlihat pada bentuk gril dan lampu depan xenon. Panel krom membuatnya tam­pak berkelas. Wajahnya sangat mendominasi di jalan dan menunjukkan strata pemiliknya.




Waduh hampir lupa menceritakan interiornya, masuk ke kabin kesan serupa kembali berulang. Terutama di desain dasbor. Bentuk ala trapesoidal mendominasi. Nuansa stylish dan masa depan kembali tampil. Jok elektrik membuat pengemudi mudah mendapatkan posisi duduk pas. Akomodasinya juga memadai. Meski tidak sebesar Big SUV asal Jepang, tapi Santa Fe mampu memberikan kelegaan yang menunjang kenyamanan penumpang. Santa Fe juga memiliki kisi AC untuk bangku baris ketiga yang menjaga kesejukan kabin hingga ke belakang. Soal kepraktisannya juga layak diacungi jempol, tersedia cup holder  di seluruh baris bangku. Jok tengah dan belakang mudah dilipat guna mengatur akses dan kapasitas angkut.

Sekarang anda dan konsumen lainnya dihadapkan pada banyak pilihan SUV Diesel berteknologi canggih di Indonesia, sebut saja : Fortuner, Pajero Sport, Everest, Captiva, tapi hanya Santa Fe yang memiliki performa mesin kencang diantara rival rivalnya. Jadi pilihan terserah anda, kalau bertanya kepada saya jawabannya ; punya SUV kencang, keren, maco dan harga jualnya juga gak jatuh jatuh amat . . . . .

Kamis, 06 Maret 2014

Menjajal LCGC dari Honda

Setelah sukses mengeluarkan Honda Brio 1300cc, sepertinya Honda Prospect Motor (HPM) selaku ATPM honda di Indonesia tidak mau kalah ingin bermain di kelas LCGC (low cost green car) yang sebelumnya sudah diisi oleh Ayga dan Ayla. Cuma saja HPM tidak mengeluarkan mobil baru, hanya mengganti mesin Honda Brio yang sebelumnya sudah sukses di pasaran dengan mesin yang kapasitasnya 1198cc 4 silinder i-VTEC yang berarti cocok dengan spesifikasi LCGC. 

Nama mobil itu adalah Honda Brio Satya, tampilannya tak ada beda dengan Brio pada umumnya yang sudah lebih dulu melenggang. Muka, sisi, hingga interior Satya, mirip dengan Brio 1.3 yan kini beranti nama menjadi Brio Sport. Bahkan demi menjaga daya tarik ala Brio, identitas wajib LCGC berupa logo yang menunjukkan ciri khas Indonesia pun disematkan bagian buritan yakni Logo Melati dan emblem Satya serta nama produsen Honda Prospect Motor.



Sektor interior tak ada perbedaan mencolok kecuali warna dasbor yang lebih sederhana. Panel instrumen, fitur, hanya head unit yang digunakan modelnya Single Din. Anak kunci pun menggunakan model wave key yang terintegrasi de­ngan remote alarm dengan sistem immobilizer. Model kunci yang tak digunakan kompetitornya.

Hanya Satya yang menggunakan mesin berkonfigurasi 4-silinder, ketimbang Agya dan Ayla. Dan tak hanya itu, Satya pun satu-satunya LCGC yang menggunakan teknologi katup variabel di mesinnya.

Lalu bagaimana dengan pengendaliannya? Menurut saya sudah pasti Honda yang terbaik, dari dulunya sudah begitu, apapun modelnya dan bermain di kelas apapun Honda selalu mengedepankan sportivitas dan stabilitas bagi kendaraannya.  Rack and Pinion dengan electric power steering dikombinasikan dengan tapak ban selebar 175 yang melingkari di pelek 14 inci, mampu memberikan kendali yang presisi. Ini didukung oleh banting­annya yang terasa pas dengan bobot mobilnya. Sehingga efek limbung tak mudah terdeteksi ketika bermanuver.

Perpindahan giginya juga sangat mengasyikkan dengan jarak perpindahan tuas yang pendek. Layaknya quick shift ala mobil balap, untuk menghindari penurunan putaran sehingga powernya tetap terjaga sungguh tak mencerminkan mobil murah. Ketika dicoba berakselerasi pun perpindahan transmisi tersebut sangat membantu untuk memangkas waktu. Akselerasi 0-100 km/jam:10,80 detik, termasuk pa­ling cepat di antara Agya dan Ayla. Mesinnya mampu mengeluarkan 88HP, belum lagi teknologi i-VTEC nya mampu menyalurkan tenaga bensin yang sesuai dengan kebutuhannya saat berakselerasi.

Untuk konsumsi BBMnya Satya mencetak di jalan bebas hambatan yaitu 20,1km/Liter, untuk rute kombinasi 16,7km/Liter dan dalam kota 14,2km/Liter yang berarti masuk dalam kelas LCGC. 

Kesimpulannya Honda mampu membuat mobil dalam kelas LCGC yan irit, sporti, stabil, nyaman dan bertenaga, walau Brio Satya tipe A  MT ini dilepas dengan banderol Rp 106.000.000 lebih mahal dibandingkan Ayla D MT Rp 76.500.000 dan Agya E MT Rp 99.900.000, tapi terbayar tuntas dengan segala kelebihannya, mau ? ? ?

(sumber gambar:dapurpacu.com)

Rabu, 05 Maret 2014

New BMW 528i Luxury


Berarti BMW Indonesia semenjak Januari 2014 lalu sudah meluncurkan 5 varian untuk Seri 5 nya, sepintas, tidak tampak perubahan siginifikan pada BMW Seri-5 terbaru ini. Adanya embel embel Luxury sudah pasti BMW berusaha untuk memberikan sesuatu yang berbeda pada seri 528i ini dibandingkan seri 5 yang lain. Menurut saya tampilannya lebih anggun, didukung unitnya berwarna hitam sangat kental sekali aura kemewahan yang dikeluarkan. Hal ini terlihat pada desain kidney grille, bentuk aliran udara di bumper bagian bawah yang lebih berkarakter, lampu belakang ramping dan menggunakan LED Thin Blade, serta sentuhan krom di beberapa komponen seperti bumper, lis jendela, hendel pintu luar, hingga ujung pipa knalpot.

Sekarang kita beralih pada sektor interior, mendapat sentuhan yang tepat sasaran untuk menambah nilai estetika kabin. Walau layout dasbor maupun bentuk jok pengemudi dan penumpang tetap serupa Seri-5 terdahulu, namun setir yang dilapis bahan kulit berwarna hitam dan ornamen kayu antrasit Fineline menutup beberapa panel, sanggup menciptakan nuansa yang lebih mewah. Posisi duduknya masih serupa Seri-5 sebelumnya, tetap nyaman dan jok mampu menopang tubuh pengemudi dengan optimal sehingga tubuh tetap bisa rileks ketika mengemudi. Visibilitas ke berbagai arah juga tak berubah, mengingat BMW tidak sedikit pun mengotak-atik rancang desain dasar dari Seri 5 ini.

Bagaimana dengan dapur pacunya? Angka 528i bukan berarti mobil ini menggunakan mesin diatas 2000cc, sebenarnya mesinnya sama dengan seri 520i, sama sama menggunakan 1997cc, hanya saja kalau yang 520i mendapat tambahan Twin Power Turbo, dengan tenaga 184HP/270Nm, sedangkan 528i menggunakan Turbocharger, dengan tenaga 245HP/350Nm. Hebatnya Torsi maksimumnya dapat diraih pada rpm relatif rendah yaitu 1250 - 4800 rpm, perkiraan saya sih ini mobil bisa ngacir 0-100km/jam di kisaran 7 - 8detik.

Buat menambah keasyikan mengemudi juga terdapatnya beberapa opsi mode yaitu ; Sport+, Sport, Comfort, maupun ECO PRO juga masih ditemukan. Tinggal pilih, mau sporti dengan karakter mesin lebih agresif, atau ingin lebih menghemat konsumsi bahan bakar, semua bisa dilakukan dengan memilih opsi mengemudi tersebut.

Kalau urusan fitur pemanja BMW sudah melengkapinya dengan  monitor 10,2 inci untuk bagian pengemudi dan penumpang depan. Tak ketinggalan monitor 9,2 inci untuk penumpang belakang lengkap dengan teknologi BMW ConnectedDrive. Tapi bukan itu saja yang membuatnya istimewa, monitor ini terkoneksi dengan teknologi iDrive Touch. Apa itu iDrive Touch? iDrive Touch merupakan sebuah teknologi yang mirip touch pad pada laptop. Touch pad ini mampu membaca tulisan tangan yang membentuk huruf tertentu. Sangat berguna untuk memudahkan input nama seseorang atau nama jalan yang ingin dituju dan tertampil pada pet 3 dimensinya. Hebat dan mantabss.....

Dengan harga Rp 998.000.000 (off the road) dipastikan 528i akan diposisikan face to face dengan Mercedes Benz E250 dengan harga Rp 929.000.000 (off the road) yang memiliki kapasitas mesin 1991cc 4 silinder Turbo 211HP, yang jelas jelas kalah 34HP dari 528i, dan dari segi fitur Merc tidak dilengkapi sistem navigasi serta dari segi pengendalian dari jaman dahulu memang tak ada yang bisa mengalahkan BMW.

Jadi kalau anda butuh mobil yang merepresentasikan status sosial anda dan anda lebih sering duduk di belakang sopir jelas anda pilih E250, cuma kalau anda adalah Big Boss tapi  sering nyupir sendiri dan doyan ngebut harusnya pilih 528i . . . .bagaimana ? setuju ?





Minggu, 02 Maret 2014

Volvo Club of Indonesia (VCOI) Ultah Ke 13 tahun

Volvo Club of Indonesia (VCOI), merayakan ulang tahun ke-13. Bertempat di PitStop Gokart Karting Pantai Indah Kapuk (PIK), Jakarta, Minggu 2 Maret 2014 lalu, acara ini dimeriahkan oleh ratusan pecinta mobil Volvo dari seluruh Indonesia.

Sejumlah perwakilan VCOI dari semua chapter seperti Jakarta, Bandung, Semarang, Surabaya, Pekalongan, Tanggerang, Malang, Bogor, Cirebon, dan Depok, tampak antusias menghadiri perayaan ulang tahun yang disponsori oleh Pertamina dan INILAHCOM ini.

Bermacam-macam tipe maupun jenis mobil Volvo dihadirkan, mulai dari seri 1 dan seri 2 (seri klasik), seri 7, seri 9, hingga seri XC yang didedikasikan untuk menjelajahi medan luar jalan tanpa menurunkan aspek kenyamanan dan keselamatannya. Saat ini, VCOI mempunyai lebih dari 400 anggota yang tergabung dalam 10 cabang atau chapter di seluruh Nusantara.

Ketua Umum Volco Club of Indonesia, Ahmad Rulantova, mengatakan, pendirian VCOI 13 tahun lalu merupakan bentuk kerinduan para penggemar mobil buatan Swedia ini untuk saling berbagi.
"Dari kumpul-kumpul beberapa orang, lalu berkembang menjadi sekarang, lebih dari 400 anggota," katanya.

Mengusung tema 'Be Smart with Your Volvo, acara ulang tahun ke-13 ini juga diisi oleh sejumlah aktivitas menarik seperti coaching clinic mengenai perawatan transmisi otomatis pada mobil Volvo, presentasi Pertamina tentang keuntungan menggunakan bahan bakar seri Pertamax, peresmian enam mobil Commader VCOI, dan lomba Gokart.

Tak ketinggalan, bursa spare part juga turut menyemarakkan acara ini. Pada bursa spare part ini dijual sejumlah suku cadang Volvo baik dalam kondisi baru maupun second.

Berdiri sejak 19 Januari 2001, VCOI terdaftar sebagai Club Otomotif di Ikatan Motor Indonesia (IMI) dan Komunitas Klub Mobil Eropa (K2ME).

Layaknya komunitas yang mengutamakan keeratan dan kekeluargaan, VCOI selalu melakukan kegiatan rutin yang tidak dapat dibilang sedikit. Selain itu, komunitas ini rutin menggelar acara kumpul-kumpul yang dilakukan setiap Jumat dan dua kali dalam sebulan melakukan gathering pada hari Minggu.

Jadi buat para pengguna Volvo lawas atau anyar yang belum gabung, mongoo untuk bergabung dan buat yang belum punya Volvo monggo untuk membeli Sedan Swedia ini dan bergabung di VCOI. 

Met Milad VCOI !!! Semoga langgeng dan sukses menyatukan Volvo User seluruh Tanah Air . . . .

(sumber:inilah.com)

Pajero Sport Bensin Akan Hadir Di Indonesia

Buat yang alergi dengar suara "kletek kletek" mesin temuan Rudolf Diesel ada kabar gembira bagi pencinta Mitsubishi, Pajero Sport Bensin akan segera hadir di tanah air. Kira kira mesin apa yang akan digunakan? Ada kemungkinan menggunakan mesin V6 MIVEC berkapasitas 3000cc yang mampu menghasilkan tenaga mencapai 219HP/281 Nm. Kalau dikomparasi dengan rival rival tanah air berarti SUV dini akan face to face dengan Toyota Fortuner 2700cc, CRV 2400cc, Escudo 2400cc, Captiva 2400cc dan Sorento 2400cc. Iya cukup banyak pemain yang sudah ada di tanah air, tapi reputasi Mitsubishi sebagai pemain lama SUV cukup mengancam lawan lawannya, bahkan mungkin juga berpengaruh terhadap angka penjualan saudara kandungnya Pajero Sport Diesel.

Mengenai kapan hadirnya, PT Krama Yudha Tiga Berlian Motors (KTB) selaku APM (agen pemegang merek) Mitsubishi di Indonesia sudah didaftarkan ke Tanda Pendaftaran Tipe (TPT) Kendaraan Bermotor Kementrian Perindustrian. Tapi belum ada kepastian kapan KTB akan memasarkan varian SUV andalan terbarunya ini di Indonesia.

Kita tunggu saja kapan peluncurannya, tapi harusnya bisa meluncur di tahun 2014 ini. Jadi Buat yang sudah punya Pajero Sport Diesel tapi mengingnkan SUV yang lebih halus mesinnya, boleh boleh saja mengganti dengan versi bensinnya, atau yang sudah punya SUV bensin silahkan juga kalau mau mengganti dengan Pajero Sport Bensin anyar nanti, kalau saya sih lebih suka mesin buatan Rudolf Diesel . . . . .


Sabtu, 01 Maret 2014

Berburu Volvo 960

Buat yang lagi nyari mobil eropa atau yang memang fanatik dengan merek tertentu, Volvo 960 sekarang ini sedang banyak digandrungi dari berbagai kalangan usia. Kalau dulu Volvo itu identik dengan mobil pejabat negara dan pejabat perusahaan yang notabene sudah masuk kategori bapak-bapak, kini banyak diburu oleh kaum hobi, bahkan klubnya pun sudah bertebaran di beberapa kota.

Seperti halnya mobil eropa yang lain, sedan asal Swedia menawarkan kenyamanan, kelagaan kabin serta kemewahan dengan harga yang terjangkau. Bayangkan saja, bila anda berminat siapkan saja dana Rp 40 juta - Rp 70 juta untuk tahun pembuatan 1992-2000. Pajak pertahun pun hanya sekitar 800ribu sampai 1.5jutaan. Memang tak ada patokan harga, tergantung dari kondisi unitnya baik dari sektor bodi, mesin dan originalitas.

Volvo 960 yang beredar di tanah air hadir dalam 2 pilihan mesin, yaitu 2300cc 4 silinder dan 3000cc 6 silinder, untuk yang pertama ada 2 tipe yaitu GL dan GL Turbo, kalau tidak salah yang tipe GL Turbo baru tersedia tahun 1996. Dan untuk mesin 3000cc hadir dalam 2 kurun waktu, yang pertama tahun 1992 diimport oleh ATPM  atas pesanan khusus Departemen Sekretariat Negara dalam jumlah yang terbatas guna kepentingan KTT Non Blok dan pada tahun 1994 hadir dalam even yang sama pula yaitu KTT APEC.

Untuk yang versi yang 3000cc 6 silinder kurang diminati karena alasan BBM yang boros, sedang yang banyak diburu adalah versi 2300cc 4 silinder , dengan alasan BBM lebih irit, mudah perawatan dan harga suku cadang yang mudah didapat. Paling-paling keluhannya ada pada transmisi otomatiknya yang suka berbunyi "jeduk" ketika tuas dipindahkan, itupun mudah mengatasinya cukup lakukan overhaul pada gearbox transmisi, dengan biaya pengerjaan sekitar 4juta - 6juta.Dan sekarangpun bengkel spesialisnya sudah banyak tersebar berikut mekanik spesialis yang siap dipanggil ke rumah

Jadi tak usah ragu kalau mau berburu Volvo 960, bahkan sekarang sudah banyak pedagang pedagang spesialis Volvo yang juga sekalian menyediakan jasa perbaikan plus bengkel. Kalau berminat bisa hubungi saya kok, saya banyak rekomendasi tentang Volvo yang berkualitas . . . . .